Selasa, 24 April 2018

Extreme Jungle Run 5, Trail Run Tanpa Ampun



Sihitampekat - Hallo, sudah lama saya ga nulis di blog ini. Kali ini saya mau bercerita tentang pengalaman saya selama mengikuti Extreme Jungle Run 5 atau biasa disingkat EJRV.

Minggu kemarin, 22 April 2018 saya baru saja ikut trail run pertama saya. Lokasinya di Bendungan Pengendali Banjir (Bendil) Samarinda. Lokasi ini hanya menjadi titik start dan finish. Rute sesungguhnya jelas hutan yang ada di sekitarnya.

Saya bisa ikut EJRV berkat bantuan seorang teman, kebetulan dari dia ada slot BIB kosong (Nomor dada) dimana pemiliknya sedang tidak bisa ikut karena kunjungan ke eropa. Jadilah saya penggantinya.


Berdasarkan dari cerita teman-teman di Komunitas Bontang Berlari (BBC) yang sudah pernah ikut EJR tahun lalu, rute EJR ga bisa di anggap enteng. Maka sebagai pelari pemula di lari kali ini, saya ga boleh main-main di EJRV. Apalagi saya tanpa persiapan sama sekali, baik dari perlengkapan (sepatu, vitamin & tas lari untuk persiapan bekal) dan juga fisik (lutut yang sering kambuh cidera) karena baru dapat kabar ikut EJRV sehari sebelum hari H. Mungkin disini tantangannya.

EJRV yang saya ikuti ini adalah race 15K dengan Cut of Time (CoT) 6 Jam. Lebih dari itu di diskualifikasi alias Gagal Finish alias DNF (Did Not Finish) alias di 'evakuasi'. Selain itu ada kategori 25K dengan CoT 10 Jam dan 35K dengan CoT 14 Jam. Bayangannya mudah kan karena spare waktunya longgar? Nyatanya NGGAK! Kenapa? Ntar saya jelaskan..

Ketegori 15K di mulai pukul 08:00 pagi dan harus finish sebelum 14:00, dan saya harus menyelesaikan maksimal 23 menit per-KM-nya jika ingin finish under CoT 6 jam. Dan selama 15K akan ada CoT di setiap Water Station (WS), untuk 15K di WS1 dibatasi 2,5 Jam dari start (sekitar 4K) dan sampai di WS3 4 Jam selepas start (sekitar 9K dari start). Jika lebih, saya DNF dan harus di 'evakuasi'!

Rute yang di lewati nantinya sudah diberi tanda oleh panitia dengan pita Pink dan potongan kertas di sepanjang rute agar pelari gak mudah nyasar, karena Hutan eh. Siapa yang mau nyasar dalam hutan 😅

4 menit berlari, rute masih terlihat mudah karena jalan setapak yang masih di lewati warga, selepas itu, selesai bola-bola.. rute tanjakan, lalu tanjakan dan tanjakan. Beberapa peserta ada yang kesulitan menaiki bukit, apalagi peserta wanita. Jelas berat, karena licin, lebih berat dari rindu yang dibilang Dilan.

Beberapa kali saya juga kesulitan mendahului peserta lain, karena banyaknya pohon-pohon kecil dan khawatir keluar jalur dan nyasar. Gak sedikit pula rute yang dilalui kanan dan kirinya adalah jurang. Bener-bener extreme menurut saya.

Sejam berlalu, baru sekitar 2K dilewati, banyak energi yang terkuras untuk memilih pijakan terbaik menaiki bukit, ga jarang terpeleset dan harus kembali berjuang menaiki bukit kembali. Sebagai gambaran, hutan yang dilalui bukan hutan seperti yang terlihat di film The Planet of The Apes sehingga tanpa rintangan berarti, tapi lebih dari itu.


Akhirnya saya sampai di WS 1 sekitar hampir 2 Jam. Gak mau kejadian kehabisan bekal dan minum, saya banyak bawa minum (Aqua, Coca Cola, Hydro Coco dan Isoplus) dan beberapa makanan seperti pisang dan beppa janda yang disediakan panitia. Berhasil melewati WS1 under CoT 2,5 jam membuat saya semakin semangat untuk sampai di WS3 kurang dari 4 Jam (Jam 12:00)


Saya pun berharap setelah melewati WS1, rute yang dilalui akan lebih mudah, nyatanya Nggak! Bahkan lebih extreme dari rute sebelumnya, tanjakan lagi, tanjakan lagi, eh tanjakan lagi ketemunya. Nggak ada jalur yang lebih mudah selain melewati jalur yang sudah di tentukan panitia, klo bisa potong jalan, potong jalan deh. Nyatanya susah, sesekali saya cek handphone untuk pastikan keberadaan signal, agar ketika terjadi apa-apa yang gak di inginkan bisa lebih mudah emergency call.

Banyak diantara peserta yang terlihat mulai keram dan sebisa mungkin saya menawarkan bantuan, tapi mereka banyak memilih tetap melanjutkan perjalanan. Semangat mereka buat saya juga jadi bersemangat.

Jam ditangan sudah menunjukkan pukul 11:45, artinya saya hanya punya waktu kurang dari 15 menit untuk sampai di WS3 jika tidak ingin di DNF. Berharap perjalanan sedikit lagi, ternyata sudah jam 12:00 belum juga ketemu WS3. Putus asa, iya! Sampai pukul 12:15 saya baru sampai di WS3, sedih rasanya panitia bilang kami harus di evakuasi dan gak bisa melanjutkan 'pelarian', apalagi ini trail run pertama saya. "Masih sisa 6km lagi, kalian gak akan sanggup finis under CoT (sebelum jam 14:00)" ujar salah satu panitia.

Disini energi saya juga sudah mulai habis sebenarnya, EJRV sudah buat saya lelah selelah-lelahnya, capeknya dapat dan serunya juga dapat. Menguji nyali banget.

Cerita lain di WS3 saya ketemu beberapa teman dari Runners Balikpapan dari kategori 35K yang sudah berlari sejak pukul 05:00 pagi. Diantara mereka ada yang sampai robek kaos kakinya, dan pinjam kaos kaki pada saya, pastinya ini karena medan yang mereka lalui. Ngerik juga ngebayanginya! Karena saya sudah tidak melanjutkan lari karena DNF, jadi saya kasihkan saja kaos kaki saya.

Dan itulah akhir cerita saya. Sebagai pemula di EJR, besar harapan saya bisa ketemu lagi untuk EJR selanjutnya dan CoT bisa lebih di perpanjang. Karena dari EJRV yang saya liat untuk kategori 15K, dari 200an peserta hanya 4 orang yang finish under CoT atau 3,5% dari jumlah peserta 15K.

Semua peserta EJRV luar biasa. Kalau hanya ingin happy-happy, banyak fun run hampir di setiap bulannya, tapi klo punya nyali tinggi, cobain extreme jungle run. See you!

IG @sihitampekat
Twitter @sihitampekat
FB Yasman Sulaiman

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More